Kepala Seksi Ingindalian serta Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Agus Gozali menyampaikan tujuan distribusi kondom pada grup itu tak pernah terwujud. " Mereka lebih nikmati terkait tanpa ada kondom. Tersebut yang mengakibatkan susah terwujud tujuan pendistribusian kondom, " tuturnya, Kamis, 31 Desember 2015.
Pada 2013, tujuan pendistribusian kondom pada orang berisiko penyakit disebabkan jalinan sex meraih 32. 536 jiwa, namun cuma terealisasi 435 jiwa. Pada 2014, tujuan yang dibanderol 42. 727 jiwa, namun yang terwujud 10. 671. Sedang pada th. itu, tujuan yang dipasang 48. 961 jiwa, namun baru terealisasi 25. 532 jiwa hingga November lantas. " Tiap-tiap th. ada penambahan orang yang berisiko, " katanya.
Ia menjelaskan pendistribusian kondom dikerjakan di puskesmas. Puskesmas memperoleh kondom dari Komisi Penanggulangan AIDS. Pemerintah, kata dia, cuma bertugas memberi kondom pada warga yang berisiko.
Sekarang ini jumlah pengidap HIV meraih 491 orang yang terdaftar di KPA Depok. Menurutnya, permasalahan pendistribusian kondom yaitu orang yang berisiko belum mengerti utamanya pemakaian kondom buat mereka. " Walau sebenarnya kondom yang kami berikanlah mempunyai tujuan bukanlah untuk pencegahan kehamilan, tetapi penyakit kelamin yang dapat ditularkan, " katanya.
Pemerintah mendistribusikan kondom pada waria, gay, wanita pekerja sex, serta pemakai narkoba. Mereka bisa mengambil kondom yang didapatkan dengan cara gratis oleh pemerintah. Mengenai penyakit yang dapat disebabkan jalinan sex yg tidak memakai kondom diantaranya HIV, hepatitis B, kencing nanah, sifilis, serta jengger ayam.
" Masalahnya memanglah pendistribusian kondom sembunyi-sembunyi. Mereka minta di puskesmas, " katanya. Berdasar pada catatan Dinas Kesehatan, orang yang berisiko terserang penyakit kelamin di Depok paling banyak alami penyakit kencing nanah. " Jumlahnya meraih 40-50 % dari penyakit kelamin yang ada. " diliput oleh alungtoys.com